Selasa, 16 Oktober 2018

Umat Hindu Batam Rayakan Hari Pagerwesi


Batam-Pada Hari Rabu, 17 Oktober 2018 bertempat di Pura Agung Amerta Bhuana, Kota Batam, umat Hindu merayakan hari Suci Pagerwesi. Hadir pada kesempatan itu penyelenggara Hindu Kantor Kementerian Agama Kota Batam, ketua lembaga Agama dan keagamaan baik tingkat Provinsi maupun tingkat kota.

Hari Raya Pagerwesi dilaksanakan pada hari Budha (Rabu) Kliwon Wuku Shinta. Hari raya ini dilaksanakan 210 hari sekali. Sama halnya dengan Galungan, Pagerwesi termasuk pula rerahinan bumi, artinya hari raya untuk semua masyarakat, baik para rohaniawan maupun umat. Dalam sastra suci dijelaskan bahwa pada hari Rabu Kliwon Shinta disebut Pagerwesi sebagai pemujaan Sang Hyang Pramesthi Guru yang diiringi oleh Dewata Nawa Sanga (sembilan dewa) untuk mengembangkan segala yang lahir dan segala yang tumbuh di seluruh dunia. Hendaknya umat Hindu memohon kepada Tuhan agar diberi kekuatan hati dan pikiran laksana besi agar mampu membentengi diri dari pengaruh negatif di dunia ini. Di samping agar diberikan kekuatan mental untuk selalu berpikir, berkata dan berbuat baik.

Hari suci ini merupakan rangkaian dari hari Suci Saraswati, hari di mana ilmu pengetahuan suci itu diturunkan oleh Tuhan dalam prabhawa-Nya sebagai Dewi Saraswati. Sehingga umat manusia yang dipenuhi dengan kegelapan bisa menjadi terang atau tercerahkan. Diharapkan umat Hindu kota setelah melaksanakan persembahyangan pada Hari suci Pagerwesi dikuatkan sradha (keimanan) dan bhaktinya.

Pada kesempatan itu Eko Prasetyo selaku penyelenggara Hindu pada Kantor Kementerian Agama Kota Batam berkesempatan menyampaikan dharma wacana. Dalam kesempata itu Eko Prasetyo menjelaskan makna hari Pagerwesi. Eko juga menjelaskan ada 4 (empat) hal yang harus kita pagari menurut Manawa Dharma Sastra Adhya V sloka 109, yaitu bahwa tubuh dibersihkan dengan air, pikiran dibersihkan dengan kejujuran, jiwa dibersihkan dengan tapa brata yoga Samadhi dan kecerdasan dan perilaku dibersihkan dengan pengetahuan yang benar.

Umat begitu kidmat dalam mengikuti persembahyangan hari Pagerwesi, Umat Hindu memohon anugerah dan pengampunan dari Tuhan Yang Maha Esa. (ep2018)

Umat Hindu Kota Batam Ikuti Upacara Banyu Pinaruh hari Suci Saraswati di Pantai Payung


Batam-Pada Hari Minggu, 14 Oktober 2018 jam 05.300 WIB pagi bertempat di Pantai Payung, Batu Besar, Kota Batam, Umat Hindu Kepulauan Riau menggelar upacara Banyu Pinaruh sebagai bagian dan lanjutan dari perayaan Hari Suci Saraswati. Upacara ini dipimpin oleh Jro Mangku Putu Satriayasa dan Jro Mangku Agung Arief Suryanatha. Hadir pada kesempatan itu ketua Paruman Walaka, ketua Badan Penyiaran Hindu (BPH) Prov. Kepulauan Riau, Pengurus Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) kepulauan Riau, penyuluh Agama Hindu Kota Batam, Penyelenggara Hindu pada Kantor Kementerian Agama Kota Batam, Ketua Parisada Kota Batam, Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Batam, Ketua Badan Otorita Pura Agung Amerta Bhuana (BOP), Ketua Pasraman Jnana Sila Bhakti, dan siswa pasraman Pasraman Jnana Sila Bhakti.

Menurut Eko Prasetyo selaku Penyelenggara Hindu pada Kantor Kementerian Agama Kota Batam Banyu Pinaruh berasal dari kata banyu yang artinya air atau sari-sari, dan pinaruh atau pinaweruh berarti pengetahuan. Jadi Banyu peniaruh adalah memohon sari-sari ilmu pengetahuan Kitab Suci Weda dari Tuhan Yang Maha Esa. sehingga dapat dikatakan banyu pinaruh adalah hari dimana kita memohon sumber air pengetahuan. Umumnya dilaksanakan di laut atau di sumber air yang disucikan lainnya.

Eko juga menambahkan bahwa Banyu Pinaruh juga bertujuan untuk memohon kesucian lahir dan batin serta memohon tirtha amertha yang bermanfaat dalam kehidupan umat Hindu. Dalam Sastra suci dijelaskan “Amet sarining tirtha kamandalu ring telenging segara” yang artinya bahwa melasti bertujuan untuk menyerap sari-sari tirtha amerta (tirtha kehidupan) dari tengah-tengah lautan/segara). Dalam Manawa Dharmasastra Buku V. 109 dijelaskan:

Adbhirgatrani cuddhyanti
manah satyena cuddhyati,
widyatapobhyam bhutatma,
buddhir jnanena cuddhyati.

Artinya: 
Tubuh dibersihkan dengan air, pikiran disucikan dengan kebenaran, jiwa disucikan dengan pelajaran suci dan tapa brata, kecerdasan dengan pengetahuan yang benar.

Kegiatan rangakaian hari raya Saraswati kali ini ini berjalan dengan lancar dan sukses. Semua ini tidak lepas dari dukungan semua pihak yang denga tulus ikhlas membantu dan saling bekerjasama. Tentunya tidak liupa kami mengucapkan terima kasih kepada umat Hndu Kota Batam, dan kepada management Pantai Payung yang telah memberi ijin dan fasilitas sembahyang di pantai kepada umat Hindu.

Umat Hindu di Kota Batam begitu antusias mengikutinya. Harapannya semoga semua umat Hindu dapat merasakan manfaatnya berupa ketenang batin, kesehatan dan kesejahteraan. (eko2018)

Senin, 15 Oktober 2018

Umat Hindu Kota Batam Gelar Perayaan Hari Saraswati


Batam-Pada Sabtu, tanggal 13 Oktober 2018, di Pura Agung Amerta Bhuana, Jalan Gajah Mada Nomor 03, Umat Hindu di Kota Batam menyelenggarakan Upacara keagamaan memperingati hari suci Saraswati. Hadir pada kesempatan itu Ketua Parisada Prov. Kepulauan Riau, ketua Paruman Walaka, ketua Badan Penyiaran Hindu (BPH) Prov. Kepulauan Riau, Pengurus Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) kepulauan Riau, Penyelenggara Hindu Kantor Kementerian Agama Kota Batam, Parisada Kota Batam, Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Provinsi Kepulauan Riau dan WHDI Kota Batam, Ketua Badan Otorita Pura Agung Amerta Bhuana (BOP), Ketua Pasraman Jnana Sila Bhakti, dan siswa pasraman, serta umat Hindu dari Kota Batam. Upacara dipimpin oleh Jro Mangku Putu Satria Yasa dan Jro Mangku Agung Arief Suryanatha.

Menurut Penyelenggara Hindu, Perayaan ini bertujuan untuk memohon anugerah dari Dewi Saraswati berupa ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan. Hari Saraswati sendiri adalah hari di mana ilmu pengetahuan suci Weda diturunkan oleh Sang Hyang Aji Saraswati. Kelak ilmu pengetahuan akan bermanfaat bagi kesucian dan kesejahteraan umat manusia. Setinggi apapun ilmu atau IPTEK  yang dimilikki oleh manusia jika tidak diimbangi dengan pendidikan budi pekerti maka manusia bisa saja menyalah gunakan kemajuan IPTEK itu sendiri Dewasa ini kemajuan IPTEK yang tidak diiringi dengan pendidikan agama maka justru akan menghancurkan manusia itu sendiri. Di sinilah pentingnya IPTEK yang seimbang dengan pemahaman pengamalan ajaran agama. Di kota Batam perayaan Saraswati dilaksanakan di Pura Agung Amertha Bhuana Kota Batam.

Dalam dharma wacananya Dr. Drs I Wayan Catra Yasa, MM menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan itu dilambangkan dengan Dewi yang sangat cantik yaitu Dewi Saraswati, artinya ilmu pengetahuan akan membuat pemiliknya menjadi menarik. Ilmu pengetahuannya juga dilambangkan dengan burung merak artinya bahwa orang yang memilikki ilmu pengetahuan akan berwibawa. Ilmu pengetahuan juga dilambangkan engan genitri yang artinya bahwa ilmu pengetahuan itu tidak akan selesai kita pelajari sampai batas usia kita. Terkahir Wayan Catra berpesan kepada genarasi muda, siswa pasraman untuk terus belajar, mengasah diri , meraih cita – cita. (ep18)

Rabu, 10 Oktober 2018

Ditjen Bimas Hindu Menggelar Kegiatan Penyusunan Alokasi Anggaran TA 2019


Bertempat di Redtop Hotel and Convention Center, Ditjen Bimas Hindu menyelenggarakan kegiatan Penyusunan Alokasi Anggaran TA 2019 pada hari Senin, 8 Oktober  s/d Rabu 10 Oktober 2018. Kagiatan ini diikuti oleh 120 orang terdiri dari 86 dari daerah, 26 orang pusat, Pejabat Eselon III dan IV di lingkungan Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia, 8 orang dari perhuruna tinggi Rektor, Ketua Perguruan Tinggi Hindu Negeri, Pembimas beserta operator RKA-K/L seluruh Kanwil Kementerian. Narasumber 2 dari Pusat dan 2 dari DJA Kemenkeu. Kegiatan ini dibebankan pada DIPA Bimas Hindu Pusat daerah dan Perguruna Tinggi Hindu.

Menurut Putu Jaya selaku Ketua panitia, bahwasannya kegiatan ini bertujuan untuk merencanakan anggaran yang tepat jumlah, tepat guna dan tepat sasaran.

Penyempurnaan anggaran berbasis kinerja. Menurut DJA Kemenkeu memilikki manfaat yang sebesar-I besar, value of money  output harus konkrit dan bisa diukur. Perbaikan defisni ouput, ditambah fase penerima manfaat. Penegasan standarisasi output generic, output yang penerima manfaatnya internal   misalnya sarana perkantoran, sedangkan output teknis bersfiat eksternal seperti bantuan. Terkait dengan perbaikan dan Penegasan standarisasi output 970 (Dukungan layanan manajemen Satker), kalau di pusat masih menggunakan output 950 Dukungan manajemen Eselon I demikian juga pada output oleh Kepala Biro di bawah Sekjen Kementerian Agama ada output baru 952 terkait layanan perencanan, 953 terkait monitoring dan evaluasi dan ouput 962 terkait pelayanan data dan system informasi. Untuk menilai output genrik dilihat dari satuanya, berapaa dokumen yang dihasilkan dari indikator yang ingin dicapai, pokok kedua yang menjadi perhatian terkait RPJM dan review angka dasar menggunakan aplikasi lain yang dikleurkan oleh DJA Kemenkeu. Terkait penelahaan anggaran sampai pada detail. Dulu menelaah sampai level komponen. Jika ada yang tidak relevan dengan output maka akan dimasukkan ke akun cadangan. 

Menurut Dirjen Bimas Hindu kegaiatan ini sangat penting, dari sini kita dapat menlaksanakan berbagai kegiatan pada tahun 2019. Apresiasi kepada panitia yang telah menyiapkan kegaiatn penyusunan alokasi angagran 2019. Tugas perencanaan makin berat mengingat penganggaran menggunakan aplikasi online. Revisi yang dilakukan tidak boleh sembarangan, harus jelas dan berbasis data. Waktu revisi juga dibatasi maksimal revisi. Maka kita harus mempersiapkan dengan matang. Terlalu sering revisi menujukkan data tidak valid. Dirjen berharap kepada semua pihak pelaku anggaran untuk fokus pada penganggaran dan pelaksanaan tugas mengingat hal ini setiap tahun kita lakukan. Negara membayar ASN untuk bekerja secara profesional, mengingat keberhasilan program yang kita laksanakan akan berdampak positif terhadap ekonomi masyarakat. guna mengangkat kemiskinan, menstabilkan nilai tukar rupiah. Kita harus membuat agenda dan jadwal selama setahun. Buatkan jadwal yang sistematis, sehingga realisasikan tepat waktu. Perkuat koordinasi memahami tugas kita. Realiasi Bimas Hindu belum maksimal, bari 62%. Pejabat dan jfu harus focus pada tugas.   

Selanjutnya Sekretaris Ditjen Bimas Hindu dalam paparannya menjelaskan bahwa dalam waktu dekat Bimas Hindu juga akan menyusun Rencana Stratgeis 2020 – 2024. Semua program dan kegiatan yang kita susun harus berpedoman kepada Renstra ini. Sekretaris juga mengajak agar anggaran yang dibuat agar terperinci dan detail. Jika tidak, menurut Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan RI, jika tidak detail maka akan dilakukan blokir atau dimasukkan ke dalam akun cadangan. Satker di pusat dan daerah juga harus mengusulkan RKBMN, jika tidak membuat maka dianggap tidak mengusulkan dan tidka ada.

Kemudian Kabag Perencanaan Data dan Informasi menjelaskan bahwa kita harus berhati – hati menggunakan akun. Misalnya akun bantuan barang yang menggunakan akun 526 tergantung bantuan dalam bentuk barang atau uang. Penyedian juknis pemberian bantuan mendesak untuk diadakan agar di daerah bisa tepat waktu dalam merealisasikan bantuan.

Kemudian Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Republik Indonesia dalam paparannya menjelaskan bahwa perubahan atau revisi pada level detail dilakukan oleh DJA. Satker harus detail dalam penganggaran. Untuk hal – hal yang belum jelas penggunaannya akan dimasukkan dalam akun cadangan, di mana pembukaannya lebih sulit dari buka blokir. Output cadangan dimasukkan dalam level program, untuk pembukaannya menjadi kewengan Menteri Keuangan, bukan Dirjen. Jika ada tunggakan atau terhutang maka dicantumkan di halaman IV sehingga di KPPN bisa dicarikan. Penggaran untuk keperluan rapat, seminar, dan sejenisnya harus sesuai dengan tugas dan fungsi, jika tidak maka akan diblokir. Kenaikan tunjangan penyuluh non PNS menjadi satu juga akan tetap diblokir sampai ada KMA yang mengaturnya. Telaah RKA-K/L tidak hanya oleh APIP tetapi jug aoleh DJA Kementerian Keuangan RI. Namun DJA akan akan melakukan proses blokir  atau memasukkan kea kun cadangan jika masih ada penganggaran glodongan. Terakhir Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Republik Indonesia berharap sekaligus berpesan agar tidak ada yang diblokir dan dimasukkan ke dalam akun cadangan.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyusunan anggaran, penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK), Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan telaah DIPA TA 2019. (ep2018)