Sabtu 25 April 2015, bertempat di Ballroom Grand Galaxy, Lt. 3 Hotel Planet Holiday Batam Parisada Kepulauan Riau mengadakan Dharm Santi Nyepi 1937 Saka.Dharma Santi Nyepi 1937
Saka ini terselenggara atas bantuan dari Pemerintah Daerah Tingkat I Prov. Kep.
Riau dalam hal ini Biro Kesra. Acara ini dihadiri oleh Gubernur Provinsi
Kepulauan Riau, Drs. H. Muhammad
Sani, Kapolda Prov. Kep. Riau (diwakilkan), Kepala Biro Kesra Pemprov. Kep.
Riau, Wakil Wali Kota Batam, Ketua FKUB Prov. Kep. Riau, Ka-Kanwil Kementerian
Agama Prov. Kep. Riau, Drs. H. Marwin, Pembimas Hindu Kanwil Prov. Kep. Riau,
Ketut Suardita, S.Pd, M.Pd, Ketua FKUB Kota Batam, dan pimpinan lembaga tinggi
umat beragama seperti Walubi, PGI, MAKIN, perwakilan umat Hindu etnis India dan
lain sebagainya.
Dharma santi kali ini mengambil tema:
“Penyucian Diri dan alam semesta menuju peningkatan kualitas budaya kerja”. Panitia juga menggunakan Candi Prambanan sebagai Ikon Nyepi Nasional. Mangapa
Candi Prambanan? Karena untuk mengawali kebangkitan Hindu, kita harus
merevitalisasi fungsi candi Hindu sebagai tempat ibadah Hindu yang sah sesuai
amanat UU No. 11 tahun 2010 tantang
Cagar Budaya. Hindu akan bangkit dimulai dari penguatan energi, vibrasi
kesucian dari candi-candi warisan leluhur tersebut. Saatnya Hindu bangkit
dengan moment berjayanya Majapahit setelah Sirna
(0) Ilang (0) Kertaning (4) Bhumi (1) sekitar tahun 1400 (angka dibalik
dari 0041). Kita harus mempersiapkan diri untuk menyambut peristiwa besar pada
tahun 2019. Tentunya harus dibarengi pencetakan kader SDM Hindu di segala
bidang dan pemberdayaan ekonomi umat Hindu, penyiapan pembinaan umat yang
berkesinambungan serta revitalisasi tempat ibadah (pura)
Acara
diawali dengan tari sambutan, Sekapur Sirih dilanjutkan dengan tari Puspa
Wresti yang dibawakan oleh siswa siswi Pasraman Jnana Sila Bhakti Kota Batam. Selanjutnya
adalah laporan ketau Panitia. Dalam Laporanya Ketua Panitia Dewa Swastika,
menyatakan bahwa kegiatan dharma santi ini terselenggara berkat kerjasama semua
pihak di Prov. Kepulauan Riau yang bekerja keras demi terlaksananya acara ini.
Acara ini juga akan diadakan secara rutin setiap tahunya sebagai bentuk media
pemersatu umat Hindu yang ada di Prov. Kepulauan Riau. Dewa Swastika berharap
agar pemerintah agar lebih meningkatkan banyuan dan perhatian kepada umat Hindu
agar bisa bersama-sama membangun bangsa ini dan membangun Kepulauan Riau. Wayan
Jasmin selaku ketua Parisada prov. Kepuauan Riau dalam sambutanya menyatakan
bahwa dharma santi merupakan media untuk penguatan sradha dan bhakti umat
Hindu. Wayan Jasmin juga menghimbau agar umat Hindu di Prov. Kepulauan Riau
untuk terus berperan aktif dalam kegiatan keumatan.
Sradha dan bhakti umat
Hindu menjadi bertambah sempurna manakala Kol. Inf (Purn) I Nengah Dana, S.Ag menyampaikan
Dharma Wacana dan Pesan Nyepi 1937 Saka. Dalam paparanya beliau membahas
tentang makna perayaan Nyepi, di mana Umat Hindu harus bersyukur bahwa leluhur
kita telah mengkonsep sebuah hari raya yang besar, yang kaya akan makna penyucian
diri yaitu Nyepi. Nyepi merupakan usaha untuk menghilangkan kekotoran batin dan
kekotoran dunia ini. Proses penyucian itu tercermin dalam pelaksanaan Catur
Brata Penyepian, di mana umat Hindu melakukan pengendalian pikiran dan indria
untuk memperoleh pencerahan. Umat Hindu juga harus bangga karena kita memiliki
konsep Tri Hita Karana yang diakui secara global. Jalinlah hubungan yang
harmonis tidak hanya kepada Tuhan tetapi juga kepada alam, dan sesama manusia
agar hidup kita bahagia. Umat Hindu juga memiliki konsep Satyam, Siwam, dan Sundaram yaitu kebenaran, kesucian dan
keindahan.
Acara selanjutnya
dilanjutkan dengan Sambutan Ketua Dewan Penasehat Forum Kerukunan Umat beragama
(FKUB) Prov. Kepulauan Riau yang menghimbau agar umat Hindu senantiasa
memelihara Tri Kerukunan Umat Beragama yang sudah baik di wilayah Prov. Kep.
Riau. Dilanjutkan dengan sambutan Gubernur Prov. Kep. Riau, Drs. H. Muhammad Sani. Secara
singkat beliau menghimbau agar umat Hindu bersama-sama membangun Batam dan
Kepulauan Riau untuk mewujudkan Batam sebagai Bandar Dunia yang madani. Umat
Hindu harus lebh aktif dalam kegiatan yang diadakan baik di Pemko Batam maupun
Pemprov. Kep. Riau. Pemerintah tidak membeda-bedakan umatnya, semuanya
diberikan perlakukan yang sama. Umat Hindu juga dihimbau untuk terus
melaksanakan Tri Hita Karana agar bias hidup tenteram. Di akhir-akhir
sambutanya beliau membawakan sebuah lagu kenangan dan mengajak semua umat Hindu
untuk bernyanyi bersama yang membuat suasana lebih meriah dan penuh
kebersamaan.
Di akhir acara dharma santi Ka-Kanwil Kementerian Agama Prov. Kep. Riau memberikan Piagam penghargaan Purna Tugas dari kepada Nyoman Winatha selaku ketua
Parisada prov. Kepulauan Riau masa bhakti 2010 – 2015. Piagam ini sebagai
bentuk apresiasi pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama kepada tokoh pimpinan lembaga Kegamaan Hindu (Parisada)
yang telah berperan dalam memimpin, membina umat dan menjaga Tri Kerukunan Umat
beragama di Prov. Kepulauan Riau. Acara diakhiri dengan hiburan Tari Bondres,
doa dharma santi dan penyerahan Cindera Mata dari Panitia dharma Santi kepada
beberapa tamu undangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar