Pada tanggal 6 s/d 7
Juni 2015, bertempat di aula Pura Agung Amertha Bhuana Kota Batam, Penyelenggara
Bimas Hindu Kantor Kementerian Agama Kota Batam menyelenggarakan Kegiatan
Pembinaan Pengurus Pura Tahun 2015. Kegiatan ini diikuti oleh 35 (tiga puluh
lima) peserta yang berasal dari perwakilan banjar dan Pengurus Pura se-Kota
Batam. Kegiatan yang bersumber pada DIPA Bimas Hindu Kementerian Agama Kota Bata
mini dilaksanakan di kawasan pura, bukan lagi di hotel yang mewah. Hal ini
lebih member kesan bahwa telah terjadi efesiensi dan efektifitas sehingga bias penghematan
dan lebihh dekat dengan umat Hindu. Dibuka secara resmi oleh Drs. H. Zulkifli,
Aka, M.Si, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batam. Dengan mengambil tema “Melalui
Pembinaan Pengurus Pura tahun 2015 di Kota Batam kita wujudkan manajemen pengelolaan
pura yang modern” diharapkan pengurus pura dapat menerapkan manajemen
pengelolaan pura yang modern, menyesuaikan perkembangan zaman, pemanfaatan
IPTEK yang lebih tepat guna, sehingga terjadi efektifitas dan efesiensi di
samping informasi dapat segara sampai kepada umat. Di zaman modern seperti ini
pura juga dituntut mampu memenuhi kebutuhan umat dalam hal peribadahan. Pura di
samping sebagai tempat beribadah umat Hindu juga bisa diberdayakan untuk pusat
pendidikan, pusat budaya, ekonomi dan aktivitas lainya. Dalam sambutanya Kepala
Kantor menekankan pentingnya kita menjaga kebersamaan. Kerukunan untuk
mewujudkan Batam sebagai Bandar dunia yang madani. Beliau berpesan agar acara
serupa dapat terus ditingkatkan dan dikemas secara lebih apik dan lebih tepat
sasaran.
Ada beberapa narasumber
yang memberikan paparan materi. Paparan materi yang pertama adalah Kepala
Kantor Kementerian Agama Kota Batam yang mebahas tentang Penataan Kerukunan Umat Beragama di Kota Batam. Dalam
paparanya beliau kembali berpesan agar umat Hindu ikut bersama-sama membangun
kota Batam, memajukan kota Batam dengan tetap menjaga persatuan dan kerukunan
antar umat beragama. Hal ini penting mengingat tolok ukur keberhasilan pembangunan
di bidang agama terletak pada salah satu indikator yaitu kerukunan umat
beragama.
Paparan yang kedua
adalah membahas peranan lembaga dalam pembinaan umat Hindu di Kota Batam.
Beliau menegaskan bahwa tugas dan tanggung jawab lembaga parisada umat Hindu
sangatlah berat karena meliputi berbagai aspek kehidupan umat seperti upakara,
yajnya, perkawinan, hingga pada pengurusan kedukaan. Beliau juga menyampaikan
visi dan misi parisada Hindu dharma yaitu Terwujudnya masyarakat Hindu dharma Indonesia yang
sejahtera dan bahagia (moksa dan jagadhita) bersumber dari Pustaka Suci Weda.
Meningkatkan perilaku
pelaksanaan dan filsafat (tattwa), etika (susila) dan ritual (acara) Hindu dlm
kehidupan beragama yg modern. Beliau juga menghimbau agar umat Hindu Kota Batam
gemar berdana punia melalui sebuah Badan Dharma Dana Nasional (BDDN) Parisada.
Narasumber yang ketiga adalah Penyelenggara Hindu Kota
Batam. Dalam paparanya penyelenggara Hindu menyampaikan materi Pemberdayaan
Potensi Umat dan Pura di samping juga program-program visi misi Bimas Hindu
yaitu Terwujudnya masyarakat Hindu
Kota Batam yang taat beragama,
maju, sejahtera dan cerdas serta saling menghormati antar umat beragama dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah kesatuan NKRI.
Penyelanggara Hindu juga menekankan akan
penting berdaya punia sebagai Pemberdayaan ekonomi Umat. Parisada Hindu Dharma
Indonesia telah membentuk sebuah Badan Dharma Dana Nasional (BDDN) yang
bertugas menghimpun dana punia dari umat. Umat Hindu harus mendukung program
Parisada karena peruntukan dari dana punia yang terkumpul adalah untuk beasiswa
pendidikan, pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi umat Hindu.
Pada hari Kedua diawali dengan paparan Drs. I Wayan
Catra Yasa, MM dengan materi Manajemen Pembinaan Pengelolaan Pura. Dalam
Paparanya narasumber menekankan akan pentingnya manajemen pengelolaan pura yang
modern. Penggunaan teknologi IT harus ditingkatkan seperti penggunaan CCTV
untuk keamanan area pura dan penerapan teknologi tepat guna lainya, yang tentunya
harus didukung dengan SDM yang tinggi.
Dilanjutkan dengan paparan dari Kasubbag Tata Usaha
Kantor kementerian Agama Kota Batam, H. Muhammad Dirham, S.Ag, M.Sy. Dalam
paparanya beliau menyamppaikan permasalahan dan Isu – Isu aktual keukunan umat
Bergama di kota Batam yang meliputi Masalah Perkawinan beda
agama, Ijin rohaniawan/pengkotbah asing Menyikapi bantuan luar negeri yang ada
pamrihnya Pemersatu agama. Sering kita jumpai Kesalahpahaman perorangan menjadi
isu SARA. Ijin Pembangunan Tempat Ibadah juga menjadi isu actual terkini.
Paparan terakhir sampaikan oleh ketut Suardita, S.Ag, M.Pd yang mengulas
tentang pola pembinaan umat Hindu di Kota Batam. Pembimas Hindu menekankan
bahwa harus ada pola dalam pelaksanaan pembinaan umat Hindu dan pengurus Pura.
Bisa dibuat sinergi antara pemerintah (Bimas Hindu dan Pemprov/Pemkot) dengan
lembaga agama dan lembaga kegamaan.
Acara berjalan lancar
berkat kerja sama dari semua pihak yang ada di Kota Batam. Umat Hindu berharap
kegiatan serupa dapat terus ditingkatkan dan menghadirkan narasumber yang lebih
variatif. Acara ditutup secara resmi oleh Pembmas Hindu Kanwil Kementerian Agama
Prov. Kepulauan Riau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar