Batam-Pada
Hari Minggu, 14 Oktober 2018 jam 05.300 WIB pagi bertempat di Pantai Payung,
Batu Besar, Kota Batam, Umat Hindu Kepulauan Riau menggelar upacara Banyu
Pinaruh sebagai bagian dan lanjutan dari perayaan Hari Suci Saraswati. Upacara
ini dipimpin oleh Jro Mangku Putu Satriayasa dan Jro Mangku Agung Arief Suryanatha.
Hadir pada kesempatan itu ketua Paruman Walaka, ketua Badan Penyiaran Hindu
(BPH) Prov. Kepulauan Riau, Pengurus Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN)
kepulauan Riau, penyuluh Agama Hindu Kota Batam, Penyelenggara Hindu pada
Kantor Kementerian Agama Kota Batam, Ketua Parisada Kota Batam, Ketua
Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Batam, Ketua Badan Otorita Pura Agung
Amerta Bhuana (BOP), Ketua Pasraman Jnana Sila Bhakti, dan siswa pasraman
Pasraman Jnana Sila Bhakti.
Menurut Eko Prasetyo selaku
Penyelenggara Hindu pada Kantor Kementerian Agama Kota Batam Banyu Pinaruh
berasal dari kata banyu yang artinya air atau sari-sari, dan pinaruh atau
pinaweruh berarti pengetahuan. Jadi Banyu peniaruh adalah memohon sari-sari
ilmu pengetahuan Kitab Suci Weda dari Tuhan Yang Maha Esa. sehingga dapat dikatakan
banyu pinaruh adalah hari dimana kita memohon sumber air pengetahuan. Umumnya
dilaksanakan di laut atau di sumber air yang disucikan lainnya.
Eko juga menambahkan bahwa
Banyu Pinaruh juga bertujuan untuk memohon kesucian lahir dan batin serta
memohon tirtha amertha yang bermanfaat dalam kehidupan umat Hindu. Dalam Sastra
suci dijelaskan “Amet sarining tirtha
kamandalu ring telenging segara” yang artinya bahwa melasti bertujuan untuk
menyerap sari-sari tirtha amerta (tirtha kehidupan) dari tengah-tengah
lautan/segara). Dalam Manawa Dharmasastra Buku V. 109 dijelaskan:
Adbhirgatrani
cuddhyanti
manah
satyena cuddhyati,
widyatapobhyam
bhutatma,
buddhir
jnanena cuddhyati.
Artinya:
Tubuh
dibersihkan dengan air, pikiran disucikan dengan kebenaran, jiwa disucikan
dengan pelajaran suci dan tapa brata, kecerdasan dengan pengetahuan yang benar.
Kegiatan rangakaian hari raya Saraswati kali
ini ini berjalan dengan lancar dan sukses. Semua ini tidak lepas dari dukungan
semua pihak yang denga tulus ikhlas membantu dan saling bekerjasama. Tentunya
tidak liupa kami mengucapkan terima kasih kepada umat Hndu Kota Batam, dan
kepada management Pantai Payung yang telah memberi ijin dan fasilitas
sembahyang di pantai kepada umat Hindu.
Umat Hindu di Kota Batam begitu antusias
mengikutinya. Harapannya semoga semua umat Hindu dapat merasakan manfaatnya
berupa ketenang batin, kesehatan dan kesejahteraan. (eko2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar