Kepala Biro Kesra Setda Prov. Bali menyampaikan Paparan |
Biro Kesra
Setda Pemprov. Bali mengadakan Kegiatan Penataran
Pemangku/Pinandita Luar Daerah di Batam, Prov. Kepulauan Riau, 12 s/d 15 Pebruari 2015. Batam pada tahun ini menjadi perhatian khusus Pemprov. Bali karena di samping jumlah umat Hindu yang cukup besar, juga karena Batam adalah kawasan perdagangan bebas yang memungkinkan terjadinya perubahan budaya dan informasi global yang begitu cepat. Acara Penataran ini diikuti oleh sekitar 40
Pemangku/Pinandita (rohaniawan Hindu yang bertugas melayani umat di Pura) dan
calon pemangku yang ada di kota Batam. Kegiatan ini untuk memberi pembekalan
dan melatih ketrampilan pemangku/pinandita dan calon pemangku dalam hal
memimpin upacara keagamaan, Diharapkan peserta dapat langsung mempraktekanya di tengah-tengah masayarakat
Hindu.
Kepala Biro Kesra Setda Provinsi Bali menyampaikan materi: Kebijakan Pemerintah
Provinsi Bali dalam Pembinaan kehidupan Beragama. Dalam paparanya beliau
menekankan bahwa arah pembinaan agama provinsi Bali ditekankan pada pembinaan Tri
Kerukunan Umat Beragama yang sesuai dengan Undang – Undang Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintah Daerah, tepatnya pada Bab IV, Pasal 7, ayat 1 tentang Kewenangan Pemerintah Daerah di mana dijelaskan bahwa
kewenangan dalam bidang agama adalah kewenangan Pemerintah Pusat dan diarahkan
untuk mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama dan intra umat beragama
dalam upaya memperkukuh persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Agama sebagai landasan spiritual, moral dan etika
dalam kehidupan bangsa dan negara Negara dapat memberi inspirasi, motivasi
dan kekuatan pendorong dalam kegiatan pembangunan guna mewujudkan masyarakat
yang maju mandiri, sejahtera dan saling menghargai intern pemeluk agama dan pemeluk
agama lain yang dilandasi hati yang mulia.
Materi Yoga Asanas disampaikan oleh Drs. Dewa Artana. Peserta diajarkan bagaimana teknik memusatkan
pikiran untuk menghilangkan pikiran yang negative agar bisa menghubungkan diri
dengan Tuhan. Materi selanjutnya adalah Pengantar Agama Hindu yang disampaikan oleh Dr. I Gusti Made Ngurah, M.Si. Dalam paparanya beliau menyampaikan sejarah perkembangan Hindu dari Lembah Sungai Indus sampai ke nusantara. Materi ketiga adalah Wariga Dewasa/Hari Suci yang disampaikan oleh Ida Bagus Budayoga, S.Ag, M.Si. Peserta diajarkan bagaimana
menentukan hari suci dan pengaruhnya dalam kehidupan manusia dan penentuan hari yang dianggap suci untuk untuk pelaksanaan upacara keagamaan. Tibalah pada materi yang sangat ditunggu-tunggu yaitu dharma wacana. Pada Materi Dharma
Wacana peserta diajarkan teknik menyampaikan ceramah keagamaan dengan baik. Materi Sesana dan Gegelaran Pemangku disampaikan oleh Dr. I Gusti Made Ngurah, M.Si. Pada
Materi ini, peserta diberikan bagaimana Peraturan-peraturan/sesana yang harus dipatuhi oleh seorang pemangku/pinandita. Pemangku di samping mengerti ajaran agama juga diharapkan bisa menjadi contoh dan panutan umat Hindu. Materi terakhir Praktek Membuat
Banten/Sesaji yang disampaikan oleh I Wayan Kantha, SH. Peserta diajarkan bagaimana cara membuat banten/sesaji dengan
benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar