Bertempat di Pura Satya Dharma Muka Kuning, Batamindo, pada hari Rabu
Kliwon, Wuku Dungulan, 5 April 2017, umat Hindu Kota Batam mengadakan
persembahyangan bersama memuja kebesaran Tuhan di hari raya Galungan. Hari raya
ini jatuh setiap 6 (enam) bulan sekali, tepatnya 210 hari. Tujuan dari
peringatan hari raya ini adalah untuk merayakan kemenangan dharma (kebenaran)
melawan adharma.
Menurut penyelenggara Hindu Galungan hari di mana umat Hindu merayakan
kemenangan dhamra (kebenaran) melawan adharma (ketidak benaran). Penyelenggara
Hindu mengajak Umat Hindu di Kota Batam untuk senantiasa membentengi diri
dengan dharma dalam setiap gerak pikiran, perkataan dan perbuatan untuk
mewujudkan loka samgraha (tempat yang damai). Kemenangan di sini bukan
kemenangan dalam artian fisik dan menggunakan senjata, tetapi sejauh mana kita
mengalahkan musuh dalam diri kita yang dalam agama Hindu di sebut Sad Ripu (enam musuh) yaitu: kama (nafsu yang berlebihan), loba (serakah), krodha (kemarahan), moha
(kebingungan), mada (mabuk), dan matsarya (iri hati). Keenam musuh ini
akan menghambat kemajuan spiritual kita dan pada akhirnya berpengaruh kepada
kepribadian kita dan kita tidak bisa diterima dalam pergaulan di masyarakat.
Untuk merayakan kemenangan kita dalam mengalahkan enam musuh ini maka Umat
Hindu merayakan Hari raya Galungan.
Eko juga menambahkan bahwa dalam kitab Sundarigama disebutkan bahwa umat
Hindu wajib merayakan hari raya Galungan setiap 6 (enam) bulan sekali atau
tepatnya 210 hari sekali. Galungan hendaknya dirayakan pagi hari atau sebelum
jam 12 siang. Tetapi karena banyak umat Hindu di Kota Batam yang bekerja di
perusahaan-perusahaan dan instansi lainnya maka pengurus pura menggelar
perayaan Galungan pada malam harinya dengan tempat yang berbeda yaitu di Pura
Agung Amertha Bhuana, Kota Batam. (ep2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar