Selasa, 18 April 2017

Hari Raya Galungan di Kota Batam

Bertempat di Pura Satya Dharma Muka Kuning, Batamindo, pada hari Rabu Kliwon, Wuku Dungulan, 5 April 2017, umat Hindu Kota Batam mengadakan persembahyangan bersama memuja kebesaran Tuhan di hari raya Galungan. Hari raya ini jatuh setiap 6 (enam) bulan sekali, tepatnya 210 hari. Tujuan dari peringatan hari raya ini adalah untuk merayakan kemenangan dharma (kebenaran) melawan adharma.

Menurut penyelenggara Hindu Galungan hari di mana umat Hindu merayakan kemenangan dhamra (kebenaran) melawan adharma (ketidak benaran). Penyelenggara Hindu mengajak Umat Hindu di Kota Batam untuk senantiasa membentengi diri dengan dharma dalam setiap gerak pikiran, perkataan dan perbuatan untuk mewujudkan loka samgraha (tempat yang damai). Kemenangan di sini bukan kemenangan dalam artian fisik dan menggunakan senjata, tetapi sejauh mana kita mengalahkan musuh dalam diri kita yang dalam agama Hindu di sebut Sad Ripu (enam musuh) yaitu: kama (nafsu yang berlebihan), loba (serakah), krodha (kemarahan), moha (kebingungan), mada (mabuk), dan matsarya (iri hati). Keenam musuh ini akan menghambat kemajuan spiritual kita dan pada akhirnya berpengaruh kepada kepribadian kita dan kita tidak bisa diterima dalam pergaulan di masyarakat. Untuk merayakan kemenangan kita dalam mengalahkan enam musuh ini maka Umat Hindu merayakan Hari raya Galungan.

Eko juga menambahkan bahwa dalam kitab Sundarigama disebutkan bahwa umat Hindu wajib merayakan hari raya Galungan setiap 6 (enam) bulan sekali atau tepatnya 210 hari sekali. Galungan hendaknya dirayakan pagi hari atau sebelum jam 12 siang. Tetapi karena banyak umat Hindu di Kota Batam yang bekerja di perusahaan-perusahaan dan instansi lainnya maka pengurus pura menggelar perayaan Galungan pada malam harinya dengan tempat yang berbeda yaitu di Pura Agung Amertha Bhuana, Kota Batam. (ep2017)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar