Pada hari
Minggu, 11 Maret 2018 lebih kurang 600 umat Hindu di Kota Batam
menyelenggarakan Upacara Melasti sebagai rangakaian Upacara Nyepi 1940 Saka di
danau Sei Ledi, Sekupang Batam. Dalam acara itu hadir Ketut Suardita
selaku Pembimas Hindu pada Kanwil Kementerian Agama Kepulauan Riau, Purwadi,
S.Ag selaku Penyuluh Agama Hindu pada Kanwil Kementerian Agama Kepulauan Riau, Eko
Prasetyo, S.Ag, Penyelenggara Hindu pada Kantor Kementerian Agama Kota
Batam. Hadir juga Pengurus Parisada Prov. Kepulauan Riau, Parisada Kota Batam,
WHDI Kepulauan Riau, WHDI Kota Batam, Pasraman Jnana Sila Bahkti serta ketua
lembaga agama keagamaan se-Kota batam.
Acara dimulai
pada pukul 17.00 WIB dan selesai pada pukul 21.00 WIB. Dalam agama Hindu
melasti juga disebut dengan Mekiyis. Melasti bertujuan untuk menyucikan sarana
dan prasarana upacara yang akan digunakan dalam perayaan Nyepi berikutnya
seperti Tawur Agung Kesanga yang jatuh pada hari Jumat, 16 Maret 2018. Melasti
juga bertujuan untuk memohon kesucian lahir dan batin serta memohon tirtha
amertha yang bermanfaat dalam kehidupan umat Hindu.
Menurut
Penyelenggara Hindu bahwa upacara Melasti dijelaskan dalam lontar Sanghyang Aji
Swamandala yaitu Anglukataken laraning jagat, paklesa letuhing
bhuwana,” yang artinya: Melenyapkan penderitaan masyarakat, melepaskan
kepapaan dan kekotoran alam. Lebih lanjut dalam dalam Lontar Sundarigama
menambahkan bahwa tujuan Melasti adalah: Amet sarining amerta kamandalu
ring telenging sagara, yang artinya: Mengambil sari-sari air kehidupan (Amerta
Kamandalu) di tengah-tengah samudera. Sumber lain menyebutkan bahwa tujuan
pelaksanaan melasti adalah menyucikan sarana prasarana, pratima dan
wastra: Pesucian dewa kalinggania pamratista bethara kabeh yang
artinya Mensucikan sthana para dewa. Jadi tujuan Melasti di
samping membersihkan sarana dan prasaran upakara, pratima, wastra adalah juga
untuk menghilangkan segala kekotoran diri dan alam serta mengambil sari-sari
kehidupan di tengah samudera. Samudera adalah lambang lautan kehidupan yang
penuh gelombang suka-duka. Dalam gelombang samudera kehidupan itulah, kita
mencari sari-sari kehidupan
Menurt Eko selaku Penyelenggara Hindu bahwa
kegiatan ini mengau pada surat Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat
nomor 114/Parisada Pusat/I/2018 tanggal 29 Januari 2018 perihal Perayaan Nyepi
Tahun Baru Saka 1940, maka dari itu Pimpinan Lembaga Agama/Keagamaan Hindu,
Ketua Banjar dan umat Hindu di Kota Batam agar dalam melaksanakan kegiatan
perayaan Nyepi tahun 2018 harus mengacu pada edaran PHDI Pusat. Tema Nyepi
tahun Baru Saka 1940 adalah: “Melalui
Catur Brata Penyepian Kita Tingkatkan Soliditas Sebagi Perekat Keberagaman
dalam Menjaga Keutuhan NKRI”. Untuk itu segala bentuk penyiaran melalui
spanduk, baliho, media cetak/elektronik, iklan video elektronik harus
berpedoman kepada tema yang telah ditetapkan oleh PHDI Pusat;
Acara
dilanjutkan dengan dharma wacana atau ceramah keagamaan yang disampaikan oleh Purwadi,
S.Ag selaku Penyuluh Agama Hindu pada Kanwil Kementerian Agama Prov. Kepulauan
Riau. Purwadi menegaskan bahwa umat harus mengambil intisari dan makna melasti
yang bertujuan untuk memohon kesucian diri dan anugerah berupa tirtha
kehidupan. Purwadi menjelaskan bahwa tujuan dari pelaksanaan Melasti mengacu
pada Manawa Dharma Sastra Adhya V sloka 109 yang berbunyi bahwa tubuh
dibersihkan dengan air, pikiran dibersihkan dengan kejujuran, jiwa dibersihkan
dengan tapa brata yoga Samadhi dan kecerdasan dan perilaku dibersihkan dengan
pengetahuan yang benar. Purwadi juga juga mengajak umat Hindu kota Batam untuk
berpedoman pada tema Nyepi nasional yang telah ditetapkan oleh Parisada Hindu
Dharma Indonesia Pusat.
Umat begitu
antusias mengikuti prosesi Melasti dari awal hingga akhir acara. Dari acara
melasti ini diharapka terjadi perubahan sikap spiritual umat Hindu di Kota
Batam pada khususnya. Terjadi peningkatan kualitas spiritual sehingga terjadi
perubahan sikap yang pada akhirnya bisa mencapai pencerahan batin. Demikian
Penjelasan Penyelenggara Hindu kantor Kementerian Agama Kota Batam. (ep2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar