Bertempat di Pura Agung Amerta Bhuana kota
Batam Kepulauan Riau Pada hari sabtu 5 Agustus s/d minggu 6 agustus 2017. Peradah
Kepri mengadakan malam keakraban yang bertema SOLIDARITAS MENUJU PERADAH JAYA. Acara
malam keakraban dihadiri kurang lebih 20
anggota Peradah Kepri dan acara ini juga dihadiri oleh Jero Mangku Putu Satriya
Yasa, Eko Prasetyo S.Ag., dan Purwadi S.Ag.
Acara diawali dengan memasak bersama pada pukul
16.00 -17.30 WIB. Acara Pembukaan dilaksanakan pukul 19.00 WIB yang
diawali dengan sambutan oleh Ketua Panitia pelaksana (Komang Suniantara), dalam
sambutannya mengucapkan terimakasih kepada pembina peradah dan rekan - rekan
peradah atas dukungan, kerjasamanya dan kehadirannya dalam acara makrab Kepri
sehingga acara ini dapat terlaksana dengan baik dan dapat berjalan dengan
lancar, dan pada sambutannya mengucapkan permohonan maaf yang sebesar besarnya atas ketidak hadiran rekan-rekan Peradah lainya,
karena ada kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan.
Kemudian sambutan oleh Ketua Peradah
Kepri (Dwi Angga Pratama) menyampaikan bahwa malam keakraban ini adalah acara
yang baik agar kedepannya Peradah Kepri menjadi lebih solid dan kompak dalam
segala hal, karena dengan kekompakan kita akan lebih cepat dan mudah dalam menyelesaikan suatu masalah.
Sambutan sekaligus membuka acara oleh Pembina
Peradah serta penyelenggara Hindu Kota Batam yaitu bapak Eko Prasetyo S.Ag.
dalam sambutan beliau menyampaikan pesan
kepada Peradah Kepri agar selalu tetap menjadi pribadi yang baik dan dipenuhi
rasa ikhlas untuk bersama-sama ngaturan ngayah di pasraman maupun di pura serta
menjadi contoh yang baik, dan gunakan malam keakraban ini dengan sebaik-baiknya
agar lebih mengenal dan dapat saling memahami antar satu dengan yang lainnya. Jika
dalam sebuah organisasi terdapat kekompakan, solidaritas dan saling memahami
maka organisasi tersebut akan tetap eksis
Setelah pembukaan acara dilanjutkan
dengan persembahyangan bersama yang dipimpin oleh jero mangku putu satriya yasa, setelah
persembahyangan selesai dilanjutkan makan bersama dan Dharma Tula yaitu
pemateri dari bapak Purwadi, dengan tema SOLIDARITAS MENUJU PERADAH JAYA. Beliau mengawali materi dengan olah rasa
pada masing-masing peserta dengan menulis sepuluh orang yang paling berjasa dan
disayangi selama ini, setelah menulis sepuluh nama orang tersebut, beliau minta
untuk memperhatikan secara detail satu persatu nama tersebut setelah itu beliau
minta untuk mencoret 3 dari sepuluh nama yang disayangi dan menyisakan 7 nama
orang yang disayangi, dan beliau minta mencoret kembali 3 nama orang yang kita
sayangi tersisa 4 nama orang yang kita sayangi dan selanjutnya beliau meminta
mencoret 1 nama lagi dan menyisakan 3 nama yang benar-benar disayangi selanjutnya
beliau minta untuk mencoret 1 nama lagi dan menyisakan 2 nama orang yang
benar-benar berjasa dan disayangi, dari 2 tersisa itu beliaupun mengatakan
bahwa yang ada 2 nama orang yang tersisa adalah orang tua kita sendiri
Setelah itu beliau menyimpulkan bahwa
untuk menjadi solidaritas penting adanya rasa empati dan simpati dalam diri dan
dalam Hindu disebut dengan Tat Twam asi serta dalam masyarakat jawa menyebutnya
dengan tepo seliro. Acara selanjutnya foto bersama, penutupan dan acara bebas, dalam acara bebas
berbagai macam kegiatan dilakukan oleh Peradah Kepri seperti Api Unggun,
bakar-bakar jagung, diskusi bersama dan lain sebagainya guna untuk menjadikan
Peradah Kepri tetap solid, akrab dan tentunya lebih mengenal antar satu dengan
yang lainnya dalam sebuah organisasi,
serta agar Peradah Kepri jaya selalu.
Gambar pada saat Dharma Tula/diskusi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar