Sabtu, 07 Juli 2018

Kanwil Kemenag Kepri mengadakan Workshop Peningkatan Wawasan Multikultural dan Dialog Lintas Agama di Kota Ternate


Ternate-Pada Hari Jumat 29 Juni 2019 Bertempat di aula Kantor Kementerian Agama Kota Ternate, Kanwil Kementerian agama Prov. Kepulauan Riau mengadaan Kegiatan Workshop Peningkatan Wawasan Multikultural dan Dialog Lintas Agama di Kota Ternate, Prov. Maluku Utara.

Kegiatan Workshop Peningkatan Wawasan Multikultural dan Dialog Lintas Agama di Kota Ternate, Prov. Maluku Utara dibuka secara resmi oleh Plt. Ka-Kanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara, H. Basir Abdurrazak, S.Ag., M.M

Kegiatan diikuti oleh 20 (dua puluh) peserta yang terdiri dari perwakilan Kanwil Kementerian Agama Kepulauan Riau, Kemenag Kota dan Kabupaten se-Kepri, Pengurus FKUB Prov. Kepulauan Riau. Sedangkan dari perwakilan Kanwil Maluku Utara dan Kemenag Kota Ternate serta ketua Lembaga/Pengurus rumah ibadah se-Kota Ternate kurang lebih 10 (sepuluh) orang.

Ka-Kanwil Kemenag Kepulauan Riau dalam paparan materinya menjelaskan tentang kondisi kerukunan umat beragama di Kepulauan Riau yang secara umum kondosif. Marwin Jamal juga menjelaskan komposisi jumlah pemeluk agama se-Kepulauan Riau, visi misi serta upaya peningkatan pemeliharaan kerukunan di Kepulauan Riau;

Plt. Kepala Kanwil Kementerian Agama Prov. Maluku Utara dalam penjelasannya menyatakan bahwa sekitar tahun 1999, awal masa reformasi bahwa di Maluku pernah dilanda konflik dengan isu SARA.. Tetapi hal itu menjadikan semua pihak untuk mau bersatu untuk membina kembali kerukunan dan persatuan umat beragama di Maluku Utara.

Plt Ka-Kanwil Kemenag Maluku Utara juga menjelaskan komposisi penduduk di Maluku Utara adalah 75 % umat Islam, 20 % umat kristen selebihnya adalah Buddha, Hindu dan Konghuchu. Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi, tanyajawab/dialog kerukunan antara Kementerian Agama dan juga FKUB serta pengurus lembaga dan rumah ibadah di Ternate. Pada kesempatan itu Kanwil Kemenag Kepri dan FKUB Kepri menyerahan plakat/cinderamata kepada Kanwil Kemenag Maluku Utara dan FKUB Prov. Maluku Utara sebagai bentuk kerukunan dan harmonisasi antar umat bergama. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan obsevasi dan konsolidasi kepada pengurus rumah ibadah agama Buddha, Kristen, Islam di Kota Ternate;

Pada hari Sabtu, 30 Juni 20018 tim melakukan koordinasi dan konsolidasi serta observasi lapangan ke rumah ibadah agama Hindu, Pura Siwa Jagatnata di Kota Ternate. Dalam paparan Ketua PHDI Prov. Maluku Utara, Ketut Wiarta bahwa agama Hindu di Maluku Utara berjumlah 130 (seratus tiga puluh) jiwa yang didominasi oleh PNS, TNI dan POLRI, selebihnya adalah swasta, wirasaswasta dan petani. Ketut Wiarta juga menjelaskan bahwa di Kanwil Kementerian Agama Prov. Maluku Utara tidak ada struktur Pembimas Hindu, sehingga sangat menghambat pelaksanaan umat Hindu di Maluku Utara. Ketut Wiarta berharap ada lagi Pembimas Hindu di Maluku Utara. Melakukan koordinasi dan konsolidasi serta observasi lapangan ke rumah ibadah agama Konghuchu, Kota Ternate, Maluku Utara,

Kegiatan Workshop Peningkatan Wawasan Multikultural dan Dialog Lintas Agama yang diselenggarakan oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau di Kota Ternate, Prov. Maluku Utara, tanggal 28 Juni s/d 1 Juli 2018 dapat dijadikan media pembelajaran tentang bagaimana membina kerukunan dan membangun semangat kebhinekaan dalam wadah NKRI, terlebih Provinsi adalah provinsi dengan tingkat kerukunan umat beragamanya terbaik di Indonesia. Komposisi penduduk Provinsi Maluku Utara 75 % umat Islam, 20 % umat kristen selebihnya adalah Buddha, Hindu dan Konghuchu.

Wawasan Multikultural dan Dialog Lintas Agama harus terus dilaksanakan dan dibina untuk memperkuat kerukunan beragama dan menjadikan agama sebagai faktor pemersatu dalam kehidupan masyarakat di Kota Batam menuju Batam sebagai bandar dunia yang madani. Dan kita bisa belajar banyak dari Provinsi Maluku Utara tentang bagaimana cara pemeliharaan kerukunan umat bergama. Workshop Wawasan Multikultural dan Dialog Lintas Agama di Kota Ternate sangat penting dilaksanakan untuk konsolidasi ke luar sebagai bagian dari upaya pembelajaran tentang pemeliharaan kerukunan di Maluku Utara di samping juga untuk menambah wawasan kebangsaan, kebhinekaan dan nasionalisme. (eko2018).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar