Menteri
Agama Republik Indonesia memberikan kata sambutan sekaligus membuka secara
resmi kegatan UDGN XIII. Menurut Menteri Agama, UDGN XIII merupakan kegiatan
yang merupakan ciri khusus umat Hindu di Indonesia. Kita tidak akan menjumpai
di negara lain bahwa seni baca kitab suci Weda dilombakan dengan seni. Melalui
UDGN maka umat Hindu akan dimotivasi dan diinspirasi untuk mampu mendalami dan
menghayati ajaran agama melalui kitab suci Weda. Ini menjadi bagian dari
dinamika bangsa Indonesia di mana Umat Islam juga mengadakan MTQ, umat Kristen
menyelenggarakan Pesparawi, dan umat Buddha menyelenggarakan LPTQ. Ini adalah
warisan para pendahulu bangsa ini yang penuh kearifan mencetuskan ide ini untuk
menjaga dan merawat pemahaman ajaran agama dengan memadukan dengan senin dan
budaya yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan umat manusia dan juga agama. Agama
digunakan sebagai acuan dan pedoman dalam menjalani hidup.
Menteri Agama
memberi apresiasi kepada PHDI, rohaniawan Hindu (Pandita, Pinandita, sulinggih)
yang terus mmampu merawat memelihara nilai – nilai agama. Kegiatan UDG ini
melatih kita sebagai umat beragama untuk mengolah rasa yang menjadi bagian yang
tidak bisa terpisahkan dari agama. Agama tidak hanya mengandalkan logika tetai
dengan rasa dan hati. Dengan agama hadir agar harkat martabat dan jati diri
manusia tetap terlindungi dengan baik karena pada hakakiktanya agama adalah
untuk manusia. Rasa adalah cara kita untuk mengembalikan kita semua bagaiaman
esensi agama harus menuju substansi yang sesungguhnya. Karena tekanan hidup dan
kompleksitas permasalahan di bumi maka permasalahan bisa saja muncul, dan agama
muncul sebagai solusi perdamaian umat manusia di dunia. Belum era globalisasi
ini kemajuan IPTEK bisa saja membawa masalah dalam kehdupan, Bangsa Indonesia
alah negara relegius yang tidak bisa lepas dari Agama. Kita harus mampu merawat
kehidupan agama yang telah diwariskan pendahulu kita. Jika adal pemaksaan
ajaran agama maka itu tidak dibenarkan karena beragama merupaakn hak asasi dan
dilindingi undang – undang. Bagaimanapun juga wiarah di NKRI menjadi syarat
perdamaian kerukunan bisa tidak nilai – nilai agama direrapkan dengan baik.
Agama bisa diterapkan jika masyaraat hidup dalam suasana kerukunan, tidak ada
konfilk SARA. Wilayah yang aman rukun damai menjadi syarat yang mutlak dalam
implementasi ajaran agama, Menjaga kerukunan antar umat beragama adalah juga
menjadi kewajiban kita semua bukan hanya pemerintah. Terakhir Menetri Agama
berharap bahwa UDGN mejadi inspirasi kita bahawa agama mampu agar agama dan
nilai - nilai yang diajarkan mampu mejaga kehidupan kerukunan kita bersama, agama
betul-betul mampu menjaga harkat martabat manusia. Menteri berharap kepada Para
juara tidak merasa sombong dan harus menjadi contoh dan teladan bagi yang
lainnya dalam penerapan ajaran agama. Pemuka agama Hindu dan agama lainnya telah menunjukkan contoh yang
nyata dalam menajda kerukunan beragama bagi yang lainnya di tanah air ini.
Menteri Agama membuka acara UDGN XIII di Kota Palembang. Dilanjutkan dengan
penyerahan Piala Bergilir oleh Menetri Agama dari Juara Umum UDGN XII kepada
Panitia untuk nantinya diserahkan kepada juara Umum UDGN XIII. Upacara
Pembukaan juga dihibur dengan Tari Kolosal Kisah Kerajaan Sriwijaya. (ep2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar