Rabu, 11 Oktober 2017

Umat Hindu Batamindo gelar Upacara Ngeruak Bhuwana

Pada hari Sabtu 26 Nopember 2016 bertempat di Pura Satya Dharma, Muka Kuning, Kawasan industri Batamindo umat Hindu menggelar persembahyangan dalam rangka Upacara Ngeruak pembangunan pelinggih anglurah Pura satya Dharma. Hadir pada kesempatan itu Ketua Paruman Walaka Parisada Prov. Kepulauan Riau, Drs. I Wayan Catra Yasa, MM, Pengurus Parisada Prov. Kepulauan Riau, Pengurus WHDI Prov. Kepulauan Riau, Penyelenggara Bimas Hindu kantor Kementerian Agama Kota BatamIr. Ketua Parisada Kota Batam I Dewa Made Yudha Dewa, Ketua WHDI Kota Batam, Anak Agung Ketut Adi, S.Sn, Ketua Unit Kerohanian Hindu Batam Indo (UKHB) Ir. I Putu Suardika, ketua lembaga dan seluruh ketua Banjar se-kota Batam.

Dalam sambutannya Putu Suardika selaku ketua UKHB dan penanggung jawab acara menyatakan bahwa umat Hindu pada hari ini adalah umat yang terpilih karena berkesempatan hadir pada persembahyangan ngeruak pelinggih angluirah.

Putu Suardika juga menyatakan bahwa sudah saatnya umat Hindu di kawasan industri Batam Indo memilikki tempat suci yang berkualitas, sehingga tidak perlu ijin keluar kerja jika harus beribadah. Untuk itu perlu dibangun pelinggih anglurah untuk melengkapi media pemujaan umat Hindu di Pura Satya Dharma. Pembangunan penunggu karang atau anglurah ini juga akan menambah aura dan energi positif pura sehingga umat dapat merasakan dampaknya secara langsung sehingga pada akhirnya umat manjadi rajin ke pura serta meningkat sradha dan bhaktinya. Upacara Pangruwak atau Ngeruwak Bhuwana adalah upacara yang dilaksanakan sebelum membangun rumah baru maupun membuat bangunan suci sebagai permohonan kehadapan para bhuta kala agar mereka tidak mengganggu. Upacara ini dipimpin langsung oleh jro Mangku Putu Satriayasa dan jro Mangku Agung Arief Suryanatha. Setelah rangkaian acara ngeruak dilanjutkan dengan mengukur lokasi bangunan tersebut dengan ketentuan Asta Kosala, Asta Dewa, Asta Bhumi, Asta Patali, sesuai dengan kegunaannya. Setelah itu barulah dilanjutkan dengan persembahyangan oleh Umat Hindu yang  merupakan pengempon/penyungsung Pura Satya Dharma. 

Wayan Catra Yasa dalam kesempatan itu menyampaikan sejarah berdirinya Pura Satya Dharma. Pura Satya Dharma terletak di dalam kawasan industri Batamindo Mukakuning Batam, tepatnya di Dormitori Blok E no 5. Dimana tujuan pendirian pura ini adalah untuk memfasilitasi karyawan yang beragama Hindu yang bekerja di kawasan Batamindo shg mereka memiliki tempat untuk melaksanakan ibadah. Pura ini berdiri pada suatu areal berukuran 100 m2. Pura ini selesai dibangun dan diplaspas pada tanggal 16 Juni 1994. Biayanya relokasi pura sepenuhnya ditanggung oleh Management Batamindo. Namun pengerjaannya dilakukan oleh umat Hindu yang bekerja di kawasan Industri Batamindo Mukakuning.


Wayan juga menyampaikan bahwa Umat Hindu harus bangga mempunyai tradiri luhur yang diwariskan oleh pendahulu kita. Kita haru memberikan pemahaman yang benar kepada anak dan cucu kita agar memahami apa itu arti ngeruak dan makna filosofis ngeruak. Ada nilai- nilai pendidikan budi pakerti yang sangat besar di dalamnya. Di mana anak-anak diajak untuk selalu menjaga sopan santun. Ketika kita masuk atau menempati daerah yang baru maka kita harus minta ijin dahulu. Ngeruak adalah salah satu upacara meminta ijin kepada ibu pertiwi untuk membangun pelinggih penunggu karang. (eko2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar