Pada
Hari Jumat, 20 Maret 2015 bertempat di Lapangan Parkir Pura Agung Amertha
Bhuana, Umat Hindu Kota Batam menyelengarakan persembahyangan bersama dalam
rangka Taur Agung Nyepi 1937 Saka seklaigus melaksanakan pawai Ogoh –
Ogoh. Acara diikuti oleh sedikitnya 200
jiwa umat Hindu yang berdomisili di Kota Batam. Hadir dalam kesempatan itu
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batam, Drs. H. Zulkifli Aka, M.Si
didampingi Eko Prasetyo, S.Ag, penyelenggara Hindu kantor Kementerian Agama
Kota Batam. Tujuan dari Upacara Taur Agung ini adalah harmonisasi alam semesta
sehingga tercipta keseimbangan antara energi positif dan negativ. Sehingga
energi negative tidak dominan dan tidak menguasai pikiran manusia. Taur Agung
merupakan implementasi ajaran Tri Hita Karana yang artinya 3 (tiga) hubungan
yang menyebabkan kebahagiaan manusia yaitu Parahyangan hubungan yang harmonis antara
manusia dengan Tuhan, pawongan yang artinya hubungan yang harmonis anta sesama manusia, dan Palemahan yang artinya hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam lingkungan sekitar
tempat kita tinggal.
Di
Sela-sela prosesi acara Kepala Kantor Kementerian Agama menjelaskan kepada
media massa baik cetak dan elektronik bahwa Perayaan Nyepi tahun ini adalah
sebauah sinergi yang baik antara umat Hindu, Pengurus Umat dan Pemerintah.
Acara ini merupakan kerja keras panitia yang dipelopori oleh Parisada Provinsi
Kepulauan Riau dan Parisada Kota Batam. Ke depan hal baik seperti ini harus
kita tingkatkan dengan tetap memelihara Tri Kerukunan Umat beragama di Kota
Batam. Tri Kerukunan Umat Beragama yaitu kerukunan anatara umat seagama, kerukunan antara umat berbeda agama dan kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah. ketiganya harus berjalan beriringan satu dengan yang lain agar terbentuk kehidupan beragama yang harmonis. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batam juga memberikan sambutan
sekaligus melepas secara resmi pawai Ogoh-ogoh Nyepi umat Hindu Kota Batam.
Dalam sambutanya beliau menghimbau kepada umat hindu Kota Batam untuk berperan
aktif dalam kegiatan di Kota Batam dan bersama-sama membangun kota Batam. Beliau
juga berpesan agar pawai Ogoh – ogoh dilaksanakan dengan tertib, tidak
mengganggu pengguna jalan dan membuang sampah pada tempatnya.
Penyelenggara
Hindu kantor Kementerian Agama Kota Batam juga menjelaskan bahwa tujuan upacara
Taur kesanga adalah menghilangkan energi negatif alam semesta. Hal ini dilambangkan
dengan pawai ogoh-ogoh. Ogoh – ogoh merupakan penggambaran bhuta kala dan sifat
buruk manusia seperti marah, iri, serakah, benci, malas dan sebagainya. Kita
harus mampu memerangi sifat buruk kita yang merupakan musuh dalam diri manusia.
Sehingga di akhir acara pawai ogoh –ogoh umat Hindu membakar 2 (dua) ogoh-ogoh
yang artinya kita membakar dan memusnahkan sifat buruk kita. Kali ini Ogoh –
ogoh sangat menarik karena umat Hindu Kota Batam membuat 2 (dua) ogoh –ogoh yang
diusung dan dimainkan oleh laki-laki dan perempuan.
Setelah
rangkaian upacara Taur Agung dan pawai ogoh – ogoh umat Hindu akan dapat
melaksanakan prosesi Catur Brata penyepaian dan menyambut tahun baru Saka 1937
Saka selama 24 jam dengan tenang dan damai. Adapun Catur Brata Penyepian
adalah: 1) amati karya artinya tidak bekerja, 2) amati geni artinya tidak
menyalakan api, 3) amati lelungan artinya tidak bepergian, 4) amati lelanguan
artinya tidak menikmati hiburan yang menyebabkan pemuasan hawa nafsu. Catur
Brata Penyepian dimulai pada Hari Sabtu, 21 Maret 2015 berakhir pada hari
Minggu, 22 Maret 2015. Dari Perayaan Catur Brata Penyepeian dirapkan terjadi
peningkatan kualitas spiritual umat Hindu di Kota Batam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar