
Ditemui secara
terpisah, Eko Prasetyo selaku penyelenggara Hindu mengatakan bahwa Banyu Pinaruh berasal dari kata banyu
yang artinya air atau sari-sari, dan pinaruh
atau pinaweruh berarti pengetahuan.
Jadi Banyu penaruh adalah memohon
sari-sari ilmu pengetahuan Kitab Suci Weda dari Tuhan Yang Maha Esa. sehingga
dapat dikatakan banyu pinaruh adalah hari dimana kita memohon sumber air
pengetahuan. Umumnya dilaksanakan di laut atau di sumber air yang disucikan
lainnya.
Kemudian Eko Prasetyo selaku
Penyelenggara Hindu menambahkan bahwa Banyu Pinaruh juga bertujuan untuk
memohon kesucian lahir dan batin serta memohon tirtha amertha yang bermanfaat
dalam kehidupan umat Hindu. Dalam Sastra suci dijelaskan “Amet sarining tirtha kamandalu ring telenging segara” yang artinya
bahwa melasti bertujuan untuk menyerap sari-sari tirtha amerta (tirtha
kehidupan) dari tengah-tengah lautan/segara). Dalam Manawa Dharmasastra Buku
V. 109 dijelaskan:
Adbhirgatrani
cuddhyanti
manah
satyena cuddhyati,
widyatapobhyam
bhutatma,
buddhir
jnanena cuddhyati.
Artinya:
Tubuh
dibersihkan dengan air, pikiran disucikan dengan kebenaran, jiwa disucikan
dengan pelajaran suci dan tapa brata, kecerdasan dengan pengetahuan yang benar.
Kegiatan rangakaian hari raya Saraswati kali
ini ini berjalan dengan lancar dan sukses. Semua ini tidak lepas dari dukungan
semua pihak yang dengan tulus ikhlas membantu dan saling bekerjasama.
Umat Hindu di Kota Batam begitu antusias
mengikutinya. Harapannya semoga semua umat Hindu dapat merasakan manfaatnya
berupa ketenangan batin, kesehatan dan kesejahteraan. (ep)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar