Rabu, 11 Februari 2015

Dharma Wacana Ida Pandita Mpu Jaya Acharyananda: “Implementasi Tattwa, Susila, dan Upacara, Merupakan Tantangan dan Harapan umat Hindu”



Pada Hari Minggu, 8 Pebruari 20115 tepat di Aula Pasraman Jnana Sila Bhakti, Pura Agung Amertha Bhuana Batam, umat Hindu se-Kota Batam berkumpul mengikuti dharma wacana yang disampaikan oleh Ida Pandita Mpu Jaya Acharyananda yang merupakan dharma duta PHDI Pusat. Acara dibuka secara resmi oleh Nyoman Winatha, selaku Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi kepulauan Riau. Hadir dalam kesempatan itu Drs. I Wayan Catra Yasa, MM selaku tokoh dan sesepuh umat Hindu Kota Batam. Acara juga dihadiri oleh Penyelenggara Hindu pada Kantor Kementerian Agama Kota Batam. Acara ini diikuti oleh lebih kurang 200 umat Hindu yang tersebar di Kota Batam. Dharma Wacana merupakan ceramah keagamaan yang bertujuan untuk menyampaikan nilai-nilai pendidikan budi pakerti Hindu. Dalam kesempatan ini narasumber mengambil sebuah topik yaitu: Implementasi Tattwa, Susila, dan Upacara, Merupakan Tantangan dan Harapan Umat Hindu. Topik ini menarik sekali mengingat dewasa ini umat Hindu mulai kehilangan nilai-nilai susila, pemahaman upacara dan filsafat. Ke tiganya merupakan bagian yang tidak bisa terpisah satu dengan yang lain. Tattwa merupakan filsafat atau ajaran dari agama Hindu, susila adalah etika, sopan santun, sedangkan upacara merupakan pelaksanaan ritual pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Mengapa disebut sebagai tantangan? Karena di era globalisasi ini manusia sudah kehilangan jati dirinya sebagai makhluk Tuhan. Hal ini tidak lepas dari pengaruh negative kemajuan era globalisasi. Banyak kita jumpai anak-anak kita yang masih duduk di bangku sekolah terlibat dalam tawuran, narkoba, geng motor dan sebagainya. Hal ini menandakan bahwa ajaran agama itu dianggap tidak menarik dan terlalu mengikat bagi anak-anak kita. Banyak sekali tayangan di televise yang memberikan pencitraan yang negative pada anak-anak. Budaya hedonism, sadisme (kekerasana) pornografi dan sebagaianya sering ditayangkan oleh media bahkan di jam belajar anak sekolah. Ini harus menjadi perhatian kita bersama khususnya rohaniawan Hindu untuk mengajarkan kepada anak-anak kita akan pentingnya pendidikan budi pakerti sejak dini. Dan dalam agama Hindu kita mengenal ajaran susila yang merupakan bagian dari Tri Kerangka dasar Agama Hindu. Ini belum terlambat jika semua pihak mau bekerja sama dan bahu membahu dalam pendidikan generasi muda Hindu baik di keluarga, masyarakat dan di sekolah. Hal ini membuktikan bahwa implementasi/penerapan ajaran Susila sangat kurang di kalangan anak muda.

Disebut juga sebagai harapan, karena dengan pemahaman yang benar tentang tattwa (filsafat agama), susila (etika) dan upacara (ritual) maka diharapkan akan terjadi perubahan karakter umat Hindu itu sendiri. Umat akan menjadi umat yang beriman, cerdas dn sejahtera. Hal ini sejalan dengan visi Bimas Hindu Kantor Kementerian Agama Kota Batam yaitu: “Terwujudnya Perikehidupan Umat Hindu Kota Batam Yang Damai, Rukun, Toleransi, Berkualitas, Bersatu Padu Dalam Masyarakat Dan Dapat Mengamalkan Ajaran Agama Dalam Kehidupannya.

Kesimpulanya jika ingin menjadi umat Hindu yang sesungguhnya maka kita haru mampu mengimplementasikan, menerapkan ajaran tattwa, suslia dan upakara dalam kehidupan sehari-hari. Orang tua, masyarakat dan guru di sekolah harus bahu membahu dalam mengawasi aktivitas anak-anak kita yang masih duduk di bangku sekolah. Karena Pendidikan Susila, Pendidikan budi pakerti adalah menjadi tanggung jawab kita bersama, bukan hanya tanggung jawab guru di sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar