Kegiatan ini diikuti
sebanyak 20 orang peserta, terdiri dari perwakilan Parisada Hindu Dharma
Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Parisada Kota Batam, WHDI Kota Batam, Badan
Penyiaran Hindu Kota Batam, Pasraman Jnana Sila Bhakti, BOP Agung Amerta
Bhuana, PAUD Jnana Sila Bhakti, Unit Kerohanian Hindu Batamindo, Pinandita
Sanggraha Nusantara, Perhimpunan Pemuda Hindu (PERADAH) Kepri, Ketua Banjar
Nagoya, Ketua Banjar Batam Center, Ketua Banjar Nongsa, Ketua Banjar Tiban,
Ketua Banjar Batuaji Barat, Ketua Banjar Batuaji Timur, dan Penyuluh Hindu Kota
Batam.
Hal ini disampaikan Penyelenggara Hindu Kemenag Batam Eko Prasetyo
dalam laporannya. Ia menambahkan kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan amanat
Presiden Joko Widodo untuk mengawal Wawasan Kebangsaan dan nilai-nilai
Pancasila dengan mengusung tema yakni “Melalui Dialog Pengurus Lembaga
Keagamaan Hindu Tahun 2018 Kita Tingkatkan Sinergitas, Soliditas Menuju Batam
Bandar dunia Madani”.
I Wayan Catra Yasa, Ketua
Paruman Walaka PHDI Provinsi Kepulauan Riau dalam sambutannya menyambut
baik diadakannya acara ini. Karena memang sebelumnya belum pernah diadakan
dialog semacam ini, sebutnya. Semoga melalui dialog ini akan saling memberi masukan dan informasi sehingga
kerukunan intern umat beragama, antar umat beragama, dan umat beragama dengan
pemerintah berjalan dengan baik. Kalau Batam aman dan masyarakatnya bersatu
maka ekonomi kita akan meningkat dan kerukunan ini akan melahirkan Batam yang
kondusif, di sanalah kita baru menuju ke Batam Bandar dunia yang Madani,
terangnya.
Terakhir Ia berharap agar kegiatan ini dapat dilaksanakan
setiap tahun, jika tahun ini diikuti sebanyak 20 orang peserta, mungkin di
tahun depan bisa dilibatkan unsur kepemudaannya, OSIS, siswa-siswa Pasraman
karena kita tidak bisa lepas dengan mereka sebagai generasi muda harapan kita
ke depan yang menjadi kaderisasi dari pada organisasi organisasi kelembagaan
keagamaan di kota Batam, sehingga jumlahnya bisa lebih ramai, harapnya.
Kegiatan ini dibuka oleh
Kakankemenag Batam H. Erizal Abdullah. Dalam sambutannya, Erizal menuturkan
bahwa sekarang ini kita berada dalam era digital. Dizaman ini kita harus
pandai dan pintar untuk merangkul saudara-saudara kita untuk menghindari gesekan-gesekan
yang tidak kita inginkan. Ibarat pedang, jika kita tidak pandai menggunakannya,
maka generasi-generasi kita kedepan akan sibuk dengan urusannya dan
sosialnya akan berkurang. Peran dari orang tua, peran dari tokoh tokoh agama
dalam menanamkan nilai-nilai agama sangat diperlukan.
Apa yang sudah dilakukan Kantor Kementerian Agama kota Batam yang
bekerjasama dengan Radio Republik Indonesia atau RRI Kota Batam dalam
penyampaian pesan-pesan Rohani semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat Provinsi
Kepulauan Riau dan Kota Batam khususnya.
Ia berharap dialog ini terjalin sinergisitas, soliditas,saling
mengasihi, saling menyayangi dan jangan saling gesek, saling gosok sehingga
dapat menimbulkan hubungan menjadi renggang dan dampaknya akan menimbulkan
kerusuhan. Dengan terlaksananya kegiatan ini semoga terjalin kebersamaan untuk
generasi generasi penerus agar tidak terjadi gesekan, kekacauan di intern Agama
Hindu itu sendiri, harapnya.
Pada kesempatan berikutnya
Kepala Kan Kemenag Kota Batam juga menyampaikan materi sosialisasi PBM Nomo 8
dan 9 Tahun 2006 dan Pola Pembinaan Kerukunan di Kota Batam.
Wayan Catra Yasa
menyampaikan materi Manajemen Pengurus Pura dan Lembaga yang Modern. Wayan
mengajak semua pihak bekerja keras memajukan Hindu Kota Batam dan Hindu
Kepulauan Riau melalui ajaran Agama dan system manajemen pura yang modern.
Selanjutnya Ketut Suardita
menyampaikan materi Pola Penguatan Sradha dan Bhakti umat Hindu di Kota Batam.
Sedangkan Wayan Jasmin selaku Ketua Parisada Prov. Kepulauan Riau menyampaikan
materi Pola Pembinaan Umat Hindu di Kota Batam. Terkahir Purwadi menyampaikan
materi Penguatan Jejaring Kerja Penyuluh untuk kemajuan dan Kerukunan intern
Hind Kota Batam.
Acara dilanjutkan dengan
diskusi panel. Dalam kegiatan itu pengurus lembaga sepakat mengajukan beberapa
permasalahan umat, aspirasi dan juga rekomendasi di antaranya Upaya memajukan
PAUD, Peranan WHDI, Tata Urutan sembahyang di pura yang baku, cara membina
generasi muda, pemberdayaan ekonomi umat, sertifikat tanah pura, displin waktu saat
persembahyangan, transparansi penyelenggara pemerintahan, kinerja penyuluh dan
pembinaan siswa Pasraman, dan pembinaan umat Hindu di pura. (ep/yu/bdr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar