Di
Sela-sela prosesi acara Kepala Kantor Kementerian Agama menjelaskan kepada
media massa baik cetak dan elektronik bahwa Perayaan Nyepi tahun ini adalah
sebauah sinergi yang baik antara umat Hindu, Pengurus Umat dan Pemerintah.
Acara ini merupakan kerja keras panitia yang dipelopori oleh Parisada Provinsi
Kepulauan Riau dan Parisada Kota Batam. Ke depan hal baik seperti ini harus
kita tingkatkan dengan tetap memelihara Tri Kerukunan Umat beragama di Kota
Batam. Tri Kerukunan Umat Beragama yaitu kerukunan anatara umat seagama, kerukunan antara umat berbeda agama dan kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah. ketiganya harus berjalan beriringan satu dengan yang lain agar terbentuk kehidupan beragama yang harmonis. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batam juga memberikan sambutan
sekaligus melepas secara resmi pawai Ogoh-ogoh Nyepi umat Hindu Kota Batam.
Dalam sambutanya beliau menghimbau kepada umat hindu Kota Batam untuk berperan
aktif dalam kegiatan di Kota Batam dan bersama-sama membangun kota Batam. Beliau
juga berpesan agar pawai Ogoh – ogoh dilaksanakan dengan tertib, tidak
mengganggu pengguna jalan dan membuang sampah pada tempatnya.
Penyelenggara
Hindu kantor Kementerian Agama Kota Batam juga menjelaskan bahwa tujuan upacara
Taur kesanga adalah menghilangkan energi negatif alam semesta. Hal ini dilambangkan
dengan pawai ogoh-ogoh. Ogoh – ogoh merupakan penggambaran bhuta kala dan sifat
buruk manusia seperti marah, iri, serakah, benci, malas dan sebagainya. Kita
harus mampu memerangi sifat buruk kita yang merupakan musuh dalam diri manusia.
Sehingga di akhir acara pawai ogoh –ogoh umat Hindu membakar 2 (dua) ogoh-ogoh
yang artinya kita membakar dan memusnahkan sifat buruk kita. Kali ini Ogoh –
ogoh sangat menarik karena umat Hindu Kota Batam membuat 2 (dua) ogoh –ogoh yang
diusung dan dimainkan oleh laki-laki dan perempuan.
Setelah
rangkaian upacara Taur Agung dan pawai ogoh – ogoh umat Hindu akan dapat
melaksanakan prosesi Catur Brata penyepaian dan menyambut tahun baru Saka 1937
Saka selama 24 jam dengan tenang dan damai. Adapun Catur Brata Penyepian
adalah: 1) amati karya artinya tidak bekerja, 2) amati geni artinya tidak
menyalakan api, 3) amati lelungan artinya tidak bepergian, 4) amati lelanguan
artinya tidak menikmati hiburan yang menyebabkan pemuasan hawa nafsu. Catur
Brata Penyepian dimulai pada Hari Sabtu, 21 Maret 2015 berakhir pada hari
Minggu, 22 Maret 2015. Dari Perayaan Catur Brata Penyepeian dirapkan terjadi
peningkatan kualitas spiritual umat Hindu di Kota Batam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar